Hukum  

Letusan Dahsyat di Manding Akibatkan Dua Orang Luka-luka, Begini Penjelasan Kapolres Sumenep 

Oplus_131072

JATIM ZONE – Sebuah letusan dahsyat terjadi di sebuah rumah di Dusun Regis, Desa Manding Timur, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, pada Senin, 04 Oktober 2024 malam, sekitar pukul 23.18 WIB.

Letusan yang diduga berasal dari aktivitas meracik petasan itu mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka.

Selain memakan korban, kejadian tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada bagian teras dan ruang tamu rumah milik seorang warga berinisil LS.

Menurut informasi yang dihimpun media ini, rumah tersebut saat ini tidak ditempati (kosong) ,sebab pemiliknya sedang bekerja di Malaysia.

Saksi mata di lokasi kejadian, TR, mengaku bahwa pihaknya terbangun dari tidurnya akibat suara letusan keras yang terdengar dari arah rumah LS. Kemudian ia keluar untuk memastikan asal suara.

TR langsung segera menghubungi saksi lain, MH, dan beberapa warga sekitar mulai berdatangan untuk melihat lebih lanjut.

Sesampainya di lokasi kejadian, warga menemukan dua korban yang mengalami luka-luka akibat letusan, yaitu: MW (55 tahun), seorang pria asal Desa Banasareh, Kecamatan Rubaru, mengalami luka bakar di sebagian tubuh.

Sementara korban satunya yakni, AH (50 tahun), seorang ibu rumah tangga asal Dusun Laok Songai, Desa Lembung Barat, Kecamatan Lenteng, mengalami luka lecet pada lengan kanan.

Kedua korban segera dievakuasi oleh warga dan anggota Polsek Manding yang tiba di lokasi. Mereka dibawa ke Puskesmas Manding dan RSUD Sumenep untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso.,S.H.,S.I.K.,M.M menyampaikan bahwa letusan tersebut disebabkan oleh aktivitas meracik petasan di dalam rumah.

“Akibat insiden ini, selain dua korban yang mengalami luka, rumah milik LIS juga mengalami kerusakan cukup parah, khususnya di bagian teras dan ruang tamu,” ungkap Kapolres Sumenep.

Pria yang akrab disapa Henri ini mengatakan bahwa kasus tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dari ledakan serta untuk mengidentifikasi sumber bahan yang digunakan dalam aktivitas meracik petasan.

“Masih kami selidiki lebih lanjut,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *