Dokter Muda Yovita Alviana Bicara Pentingnya Edukasi Soal Ancaman Kekerasan dan Pelecehan Seksual pada Anak

Dokter Muda Yovita Saat Membawakan Materi sebagai Duta.

JATIM ZONE –Kekerasan dan pelecehan seksual pada anak dapat terjadi di mana saja, bahkan bisa dilakukan oleh orang terdekat sekalipun.

Akibatnya tidak main-main, kondisi ini dapat mengakibatkan kerugian fisik, psikologis dan sosial yang dapat dialami anak hingga saat dewasa nanti.

Kendati demikian, penyuluhan soal kekerasan dan pelecehan seksual pada anak perlu dilakukan secara masif.

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024 yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2024, Swayanaka Surabaya dan Komunitas Narasi Jawa Timur Menggelar Penyuluhan Kesehatan dengan Tema “Lindungi Anak Dari Ancaman Kekerasan Seksual di Sekitar Kita”.

Acara yang berlangsung digelar di Yayasan Saiful Islam, Desa Ellak Daya-Lenteng, Sumenep, dihadiri dan disambut hangat masyarakat, Minggu, 21 Juli 2024.

Dokter Muda Yovita Alviana, S.Ked selaku Duta Swayanaka Indonesia 2024 sengaja dihadirkan sebagai Pemateri.

Dokter Yovita Alviana saat memberikan materi di hadapan masyarakat

Wanita berparas cantik ini bicara panjang lebar memberikan edukasi kepada masyarakat agar melindungi anak-anaknya dari adanya ancaman kekerasan dan pelecehan yang terjadi di Masyarakat.

“Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya serta dampak yang terjadi dari adanya kejadian kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi pada anak sangat penting. Ini salah satu cara untuk mengantisipasi banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan,”Kata Dokter Muda kelahiran Surabaya yang karib disapa Yovita.

Di sisi lain, Yovita menjelaskan mengenai dampak-dampak serta bahaya kekerasan dan pelecehan seksual seperti dampak psikis, fisik dan sosial pada anak.

“Ini dapat berdampak kepada psikis dan fisik pada anak tersebut. Kita wajib ikut andil untuk mengantisipasi persoalan tersebut,” paparnya.

Maka dari itu, pengenalan tentang pentingnya memahami tubuh perlu diajarkan pada anak agar mereka tahu bagian tubuh mana saja yang termasuk area pribadi yang tidak boleh disentuh dan dipamerkan. Serta dapat menyebutkan nama dan fungsi menggunakan istilah yang benar dan mudah dimengerti.

“Kita wajib mengajarkan pada anak bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain tanpa izin,” ujarnya.

Lalu, pentingnya mengenalkan tentang adanya perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan tentang perbedaan fisik dan peran gender di masyarakat juga tak kalah penting di sosialisasikan.

“Saya berharap adanya penyuluhan dan edukasi kesehatan yang diberikan kepada masyarakat terkait pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual pada anak ini bermanfaat. Serta ke depannya orang tua anak dapat memperhatikan, mengawasi dan melindungi anak- anaknya dari bahaya kekerasan dan kejadian adanya kasus pelecehan yang ada di masyarakat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *