Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Sumenep Gelontorkan Beasiswa Pendidikan

JATIM ZONE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep Madura Jawa Timur terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kemiskinan.

Melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), pemerintah daerah memberikan Beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu.

Tujuannya tentu saja selain memberikan peluang yang sama kepada anak-anak yang memiliki semangat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, juga bagian dari langkah pemerintah menekan angka kemiskinan.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep Mustangin melalui Kepala bidang rahabilitasi sosial (Resos) Fajarisman mengatakan, ada banyak sektor yang ditempuh Pemkab Sumenep dalam mengentaskan kemiskinan, salah satunya melalui peningkatan kwalitas SDM dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada anak kurang mampu.

Pemberian beasiswa terhadap anak kurang mampu merupakan salah satu upaya yang dapat mejadi solusi jangka panjang dan mampu memberikan dampak positif terhadap pengentasan kemiskinan.

“Peningkatan SDM melalui dunia pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam mengentaskan kemiskinan di Sumenep,” ungkapnya, 23 Juni 2024.

Pada tahun 2024 ini, Pemkab Sumenep menyediakan kuota beasiswa sebayak 520 kouta penerima.

Dari 520 kuota yang sediakan Pemkab, sudah ada 270 penerima yang sudah lolos verifikasi sesuai ketentuan, dengan rincian 140 orang untuk yang Rp, 2,5 juta dan 130 orang untuk yang Rp, 2 juta.

“Insyaallah tahun ini sudah yang ketiga kalinya, untuk yang 2 juta itu proposal pengajuannya melalui Pokir dewan,” jelasnya melalui saluran telepon. Sabtu 22 Juni 2024.

Beasiswa ini, Kata Fajarisman, hanya diberikan satu kali dan akan dicairkan melalui rekening masing-masing penerima.

Setiap mahasiswa akan menerima beasiswa dengan nominal yang bervariasi. “Ada yang nominalnya Rp 2.500.000 dan ada yang Rp 2.000.000,” ungkapnya.

Sementara cara menentukan calon penerima beasiswa, Fajar mengaku telah melakukan verifikasi dan validasi (verval) data dengan melibatkan Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK). Hal itu bertujuan agar program beasiswa ini tepat sasaran.

“Jadi, petugas kami itu turun langsung ke rumah-rumah mahasiswa yang mengajukan proposal, mengecek kondisi dan memastikan perekonomian mereka apakah layak atau tidak sebagai penerima,” paparnya.

Di lain sisi, pria murah senyum ini mengaku bahwa program beasiswa yang diberikan kepada  mahasiswa itu sudah berjalan sejak tahun 2022 lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *