JATIM ZONE – Guru ngaji di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur akan segera didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.
Hal itu disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Kabag Kesra Setda) setempat.
“Tahun ini kita sudah kerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan, supaya guru ngaji punya jaminan, dengan dua program. Yakni jaminan keselamatan kerja dan jaminan kematian,” kata Kabag Kesra Setdakab Sumenep, Kamiluddin, Selasa, 04 Juni 2024.
Namun demikian, BPJS Ketenagakerjaan ini akan didapatkan untuk guru ngaji yang terdaftar di Pemkab Sumenep. Tujuannya , kata Kamil, untuk menjamin keselamatan kerja dan jaminan kematian.
Saat ini, Pemkab Sumenep sudah melakukan koordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Sementara untuk uang iuran tiap bulannya hanya sekitar 6 ribu rupiah.
“Khusus tahun ini, untuk iuran setiap bulannya akan langsung dipotong dari dana hibah tersebut, dan pada tahun berikutnya guru ngaji bisa meneruskan sendiri,” ujar Kamil.
“Murah kok hanya 6 ribu sekian tidak nyampek 7 ribu rupiah tiap bulan” tambahnya.
Diketahui sebelumnya, pada tahun 2024 ini, Pemkab Sumenep menganggarkan 2,4 Miliar Rupiah untuk menjamin kesejahteraan guru ngaji.
“Setiap Guru Ngaji akan menerima bantuan sebesar 1,2 Juta Rupiah, dan pada tahun ini yang akan menerima bantuan hibah tersebut sebanyak 2000 guru ngaji yang tersebar di daratan dan kepulauan,” katanya merinci.
Menurut Kamil, bantuan ini merupakan wujud dari tagnile “Bismillah Melayani”.
“Ini merupakan bentuk kepedulian Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kepada guru ngaji yang telah dengan ikhlas dan suka rela meluangkan waktunya untuk mendidik anak anak untuk bisa ngaji,” paparnya.
“Meskipun ini tak seberapa, tapi ini sebagai wujud perhatian dari pemerintah, harapan saya semoga dengan adanya bantuan ini guru semakin ikhlas untuk mengajari para santri-santrinya,” pungkasnya.
